Bosan menjalani program diet yang itu-itu saja, dan tanpa hasil? Anda
bisa coba program the body clock diet alias diet sesuai jam tubuh. Pola
diet yang diciptakan Lyndel Costain, seorang ahli diet sekaligus penulis
buku The Body Clock Diet ini membuat Anda dapat tetap mengonsumsi
variasi makanan, namun tetap langsing.
Menurut Costain, sebetulnya
tubuh memiliki ritme yang bisa mengatur sendiri metabolisme, selera
makan, tidur, dan level energi secara alami. Pada pagi dan siang hari,
karena harus menjalani aktivitas, berarti tubuh membutuhkan makanan yang
bisa mendongkrak energi. Di malam hari, karena aktivitas berkurang,
jenis makanan yang diperlukan adalah yang bisa membuat tubuh lebih
relaks.
"Jenis-jenis makanan yang dikonsumsi pada waktu tertentu,
bisa memberikan efek tertentu pula pada tubuh. Bisa berdampak baik, bisa
pula sebaliknya. Tergantung pada ritme tubuh dalam memproses makanan
yang berhubungan dengan daya kerja sistem saluran pencernaan, yang
berbeda pada pagi, siang, dan malam hari," Costain menjelaskan dalam
bukunya.
KENALI ALARM TUBUH
Tubuh sebenarnya memiliki 'alarm'
ketika merasa lapar, dan dengan mengonsumsi jenis makanan tertentu
sesuai waktu makan, Anda bisa mengendalikan rasa lapar. Berikut ini
panduan makan sesuai perputaran jam selama sehari.
Pukul 07.00 - 09.00
Sarapan
sama pentingnya dengan siang. Hanya, jumlah atau kebutuhan makan pagi
tidak sebanyak siang. Secara persentase, jumlah pagi cukup sekitar
seperempat makanan yang seharusnya dikonsumsi sehari, yakni sekitar 400
dari 1.500-1.700 kalori per hari.
Sarapan buah-buahan memang praktis.
Banyak perempuan yang hanya makan buah di pagi hari dengan ingin
menurunkan bobot. Namun, jika hanya mengonsumsi buah saja untuk santapan
pagi, sebenarnya tidak tepat. Buah-buahan memang sumber vitamin C dan
serat baik, namun bukanlah sumber hidrat yang baik. Sebaiknya Anda
menjadikan buah hanya sebagai pendamping makanan yang gandung
karbohidrat berserat, seperti roti gandum, dan sereal.
Pukul 09.00 - 12.00
Hati-hati, pada jam-jam ini hasrat ngemil cukup tinggi. Jangan tergoda
membuka bungkus cokelat untuk ngemil sebelum makan siang. Bila Anda
ngemil cokelat dan makanan manis lainnya, energi untuk siang hari bisa
tersedot. Cara terbaik agar otak bisa terus bekerja, perbanyaklah minum
air putih. Dehidrasi bisa menurunkan kinerja beberapa organ tubuh,
terutama otak ginjal, dan kulit. Tambahan cairan untuk tubuh, selain
dari air putih, juga bisa dari jus buah, teh, kopi, atau susu.
Pukul 12.00 - 18.00
Level
energi tubuh tidak hanya bisa ditentukan dari jenis makanan yang
dikonsumsi, tapi juga lewat bioritme tubuh. Perubahan ini juga
tergantung pada kadar cortisol yang bisa menyedot energi di sore hari.
Untuk menaklukkan rasa kantuk, sebaiknya jangan terlalu banyak
mengonsumsi karbohidrat saat makan siang, karena bisa mendongkrak
seretonin, yang bisa membuat tubuh lemas.
Makanan yang kaya kandungan
protein, seperti daging merah, daging ayam,dan ikan laut seperti
sarden, di tambah kacang polong, bisa menjadi pilihan makan siang.
Sebab, bisa membangkitkan energi karena mengandung zat besi. Barengi
dengan minum jus buah, karena membantu tubuh menyerap zat besi lebih
baik dan kandungan bioflavonid dalam buah juga mampu menyerap kandungan
gizi lainnya. Sebagai teman di sore hari, Anda juga bisa makan camilan
pisang atau ubi rebus.
Pukul 18.00 - 21.00
Pada malam
hari,daya kerja lambung melambat. Jadi, sebaiknya Anda mengonsumsi
makanan bernutrisi seimbang, namun dengan sedikit lemak. Misalnya,
salmon yang dipadu dengan sayuran dan buah-buahan. Jumlah porsi makan
juga jangan berlebihan. Karena, bila kekenyangan di malam hari, dapat
mengakibatkan saluran pencernaan makanan bekerja keras, dan perut terasa
penuh sekaligus kembung.
Konsumsi protein yang berlebihan pada makan
malam juga dapat mengganggu saat akan masuk tidur, karena dapat
meningkatkan produksi hormon neropinephrin dan dopamin. Akibatnya,
kesadaran akan meningkat sehingga Anda jadi sulit tidur.
Pukul 21.00 - hingga pagi hari
Pada
jam-jam ini, tubuh kita sedang beristirahat, namun sel-sel dalam tubuh
justru sedang sibuk mengolah makanan yang sudah dicerna untuk diedarkan
ke seluruh tubuh. Dengan kata lain, pada saat ini tubuh sedang mengalami
proses regenerasi dan stabilisasi (penggantian sel-sel yang rusak).
Supaya proses tersebut berjalan lancar, janganlah diganggu dengan mengonsumsi makanan
berat.
Kalau mengonsumsi makanan berat, hasil metabolisme tidak berjalan
dengan lancar dan maksimal. Untuk menekan hasrat ngemil, makanlah buah
yang mudah dicerna tubuh; sehingga tidak mengganggu proses metabolisme.
Sumber : Kompas.com